nikah, keutamaan menikah, kisah teladan, kisah sejarah nabi muhammad, sejarah hidup nabi muhammad, kisah nabi muhammad, kisah sahabat, kisah orang shaleh, kisah islami,

http://muslima-sholeha.blogspot.com/2015/05/kisah-tentang-keutamaan.html
Ini sekelumit tentang kisah-kisah keutamaan nikah:

[1] Adalah seorang sahabat yang dia telah memutuskan untuk berbakti kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan dia menginap di tempat beliau agar dapat membantunya kapan dibutuhkan. Suatu ketika Rasulallah Shallallahu ‘Alaihi Wasal-lam bertanya kepadanya, “Tidakkah engkau kawin saja”, lalu dia menjawab “Tidak wahai Rasul, aku adalah seorang yang fakir, dan lagi jika aku kawin aku tidak bisa melayanimu”. Lalu di waktu yang lain dia ditanya lagi seperti itu, dan dia menjawabnya dengan jawaban yang pertama, kemudian dia berpikir bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak menyuruh dengan sesuatu kecuali dia tahu ada kebaikan di balik itu. Maka tatkala dia bertemu Rasulullah Shallallahu’ Alaihi Wasallam untuk ketiga kalinya, lagi-lagi beliau berkata, tidakkah engkau kawin saja, maka dengan spontan dia menjawab, “Ya, ya Rasul.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkannya untuk pergi ke bani fulan untuk dikawinkan dan beliau meminta kepada para sahabatnya untuk mengumpulkan sedikit harta untuk bekalnya. Jadi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak memerintahkan sahabatnya ini untuk nikah kecuali karena beliau tahu bahwa di dalam nikah terkandung kebaikan, dan bukan penghalang untuk menikah kefakiran dan kemiskinan, karena yang mengatur rizki orang adalah Allah Subhanahu Wata’ala.
[2] Diceritakan adalah seorang abid dari umat yang terdahulu, dia sangat terkenal dengan bermacam-macam ibadahnya, waktu disampaikan kabarnya kepada seorang Nabi di zaman itu, dia berkomentar, “Sebaik-baik orang dia andaikata tidak meninggalkan salah satu sunnah para nabi.” Lalu disampaikan komentar Nabi itu kepadanya, maka tergeraklah dirinya untuk bertanya pekerjaan sun¬nah apa yang ditinggalkannya. Lalu Nabi itu ber¬kata kepadanya bahwa dia telah meninggalkan sun¬nah kawin, lalu dia menjawab, “Sesungguhnya aku tidak mengharamkan kawin, hanya saja aku adalah orang yang miskin.” Kemudian Nabi itu mengawinkannya dengan putri beliau.


[3] Dikisahkan bahwa Imam Ahmad bin Hambal ka¬win lagi pada hari kedua dari kematian istri pertamanya, tatkala ditanyakan tentang hal itu maka beliau menjawab, “Aku tidak ingin dikatakan seorang duda tanpa istri karena berarti telah meninggalkan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.” 4. Diceritakan, berkata seseorang kepada Sayyidina Ibrahim bin Adham, “Alangkah beruntungnya kamu telah mengisi semua waktumu untuk ibadah.” Maka beliau menjawab, “Sekali kesusahan yang ditimbulkan keluarga kamu lebih baik dari apa yang aku alami sekarang.”
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: