25 Tips Menjadi Istri Sholehah

 Ada perhiasan yang jauh lebih indah dari berlian emas. Bahkan perhiasan ini menandingi keindahan mutiara Swarovski. Perhiasan itu bernama wanita shalihah. Pada sebuah hadits dikatakan, "Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah." (HR. Muslim no. 1467)

Wanita shalihah yang telah menikah merupakan sebaik-baik perbendaharaan yang dimiliki oleh seorang lelaki. Pada sebuah hadits dikatakan, "Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baika perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya." (HR. Abu Dawud no 1417)

Sifat-sifat istri shalihah, sebagian dijelaskan oleh Allah dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sebagiannya lagi sesuai dengan penilaian ‘urf (adat). Sebab, pasangan suami istri diperintahkan untuk saling mempergauli dengan baik sesuai dengan ‘urf.

1.      Segera menyahut dan hadir apabila dipanggil oleh suami yang mengajaknya berhubungan. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika seorang lelaki mengajak istrinya ke tempat tidur, lalu istri itu menolak. Kemudian, suami itu bermalam dalam keadaan marah, maka istrinya itu dilaknat oleh para malaikat hingga waktu pagi.”

2.      Tidak membantah perintah suami selagi tidak bertentangan dengan syariat. Firman Allah, Maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) (QS An-Nisaa : 34). Terkadang pendapat suami bertentangan dengan pendapat istri, karena pendapat istri lebih baik. Seorang istri yang shalihah hendaknya ia menyampaikan pendapatnya tersebut kepada sang suami akan tetapi ia harus ingat bahwasanya segala keputusan berada di tangan suami, apapun keputusannya selama tidak bertentangan dengan syari’at.

3.      Tidak bermuka masam di hadapan suami.

4.      Senantiasa menggunakan perkataan yang baik saat berbicara dengan suami, yatu perkataan yang lemah lembut. Perkataan yang kasar dari mulut seorang istri dapat membuat suami dongkol dan melupakan kebaikan-kebaikan istri.

5.      Tidak memerintahkan suami untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan wanita, seperti memasak, mencuci, memandikan dan mencebok anak-anak. Akan tetapi, sesekali seorang suami baiknya memahami kondisi istri dan membantu pekerjaan istri. Demikian sebaliknya

6.      Keluar rumah hanya dengan izin suami.

7.      Berhias hanya untuk suami. Tidak hanya berhias saat hendak keluar rumah saja. Sebaiknya, saat keluar rumah, seorang istri tidak berlebihan dalam berhias.

8.      Tidak membenarkan orang yang tidak diizinkan suami masuk/bertamu ke dalam rumah.

9.      Menjaga waktu makan dan waktu istirahatnya karena perut yang lapar akan membuat darah cepat naik. Tidur yang tidak cukup akan menimbulkan keletihan.

10.  Menghormati mertua serta kerabat keluarga suami. Terutama ibu mertua, sebab suami dianjurkan berbakti kepadanya. Seorang istri yang baik harus mengalah kepada ibu mertuanya, dan berusaha mengambil hati ibu mertuanya. Bukan malah menjadikan ibu mertuanya sebagai musuh, meskipun ibu mertuanya sering melakukan kesalahan kepadanya atau menyakiti hatinya. Paling tidak ibu mertua adalah orang yang sudah berusia lanjut dan juga ia adalah ibu suaminya.

11.  Berusaha menenangkan hati suami jika suami sedang gundah, bukan malah banyak menuntut kepada suami sehingga menambah beban suami.

12.  Segera minta maaf jika melakukan kesalahan kepada suami, dan tidak menunda-nundanya. Nabi shallallahu ‘alaihi bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian….tentang wanita-wanita kalian penduduk surga? Yaitu wanita yang penyayang (kepada suaminya), yang subur, yang selalu memberikan manfaat kepada suaminya, yang jika suaminya marah maka iapun mendatangi suaminya lantas meletakkan tangannya di tangan suaminya seraya berkata, “Aku tidak bisa tenteram tidur hingga engkau ridho kepadaku” (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Sahihah no 287). Karena sebagian wanita memiliki sifat angkuh, bahkan malah sebaliknya menunggu suami yang minta maaf kepadanya.

13.  Mencium tangan suami tatkala suami hendak bekerja atau sepulang dari pekerjaan.

14.  Mau diajak oleh suami untuk sholat malam, bahkan bila perlu mengajak suami untuk sholat malam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semoga Allah merahmati seorang lelaki (suami) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan istrinya hingga istrinya pun shalat. Bila istrinya enggan, ia percikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang wanita (istri) yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan suaminya hingga suaminya pun shalat. Bila suaminya enggan, ia percikkan air ke wajahnya.” (HR Abu Dawud no 1308)

15.  Tidak menyebarkan rahasia keluarga, terlebih lagi rahasia ranjang. Menutup aib-aib suami, serta memuji suami agar menambahkan rasa sayang dan cintanya.

16.  Tidak membentak atau mengeraskan suara di hadapan suami.

17.  Bersifat qona’ah sehingga tidak banyak menuntut harta kepada suami.

18.  Tidak menunjukkan kesedihan tatkala suami sedang bergembira, dan sebaliknya tidak bergembira tatkala suami sedang bersedih, akan tetapi berusaha pandai mengikut suasana hatinya.

19.  Memperhatikan kesukaan suami dan jangan sampai suami melihat sesuatu yang buruk dari dirinya atau mencium sesuatu yang tidak enak dari tubuhnya.

20.  Mengatur uang suami dengan sebaik-baiknya dan tidak boros, sehingga tidak membeli barang-barang yang tidak diperlukan.

21.  Tidak menceritakan kecantikan dan sifat-sifat wanita yang lain kepada suaminya yang mengakibatkan suaminya bisa mengkhayalkan wanita tersebut, bahkan membanding-bandingkannya dengan wanita lain tersebut.

22.  Menasehati suami dengan baik tatkala suami terjerumus dalam kemaksiatan, bukan malah ikut-ikutan suami bermaksiat kepada Allah, terutama di masa sekarang ini yang terlalu banyak kegemerlapan dunia yang melanggar syari’at Allah

23.  Menjaga pandangannya sehingga berusaha tidak melihat kecuali ketampanan suaminya, sehingga jadilah suaminya yang tertampan di hatinya dan kecintaannya tertumpu pada suaminya. Tidak sebagaimana sebagian wanita yang suka membanding-bandingkan suaminya dengan para lelaki lain.

24.  Lebih suka menetap di rumah, dan tidak suka sering keluar rumah.

25.  Jika suami melakukan kesalahan maka tidak melupakan kebaikan-kebaikan suami selama ini. Bahkan sekali-kali tidak mengeluarkan perkataan yang mengisyaratkan akan hal ini. 

Karena sebab terbesar yang menyebabkan para wanita dipanggang di api neraka adalah tatkala suami berbuat kesalahan mereka melupakan dan mengingkari kebaikan-kebaikan suami mereka.

Wahai wanita muslimah! Jika sebagian besar sifat-sifat di atas tercermin dalam dirimu, hendaknya engkau bersyukur kepada Allah dan berusaha untuk menjadi yang terbaik dan terbaik. 

Jika ternyata kebanyakan sifat-sifat tersebut kosong dari dirimu, hendaknya engkau instrospeksi diri dan berusaha memperbaiki dirinya. Ingatlah bahwa surga seorang istri berada di bawah telapak kaki suaminya.

Seorang suami juga harus menyadari bahwa istrinya bukanlah bidadari sebagaimana dirinya juga bukanlah malaikat. Sebagaimana dirinya tidak sempurna maka tidak selayaknya ia menuntut agar istrinya juga sempurna.


Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

1 comments: